Sukses Ramadan dengan “My Ramadan Score”

Sahabat, tamu agung Ramadan, sudah di depan pintu kita. Sudah siapkah kita meyambutnya? Kita semua tentu menginginkan Ramadan yang sukses. Ramadan yang lebih baik dari Ramadan tahun kemarin.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “dan barang siapa berpuasa Ramadan dengan penuh iman dan penuh perhitungan (ihtisab), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang lampau.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dari hadist tersebut kita bisa menurunkan rumus: Sukses Ramadan = Iman + Ihtisab. Iman disini meliputi keyakinan bahwa Allah SWT telah mewajibkan kita berpuasa di bulan Ramadan untuk kebaikan kita, bahwa Allah SWT telah menjanjikan pahala yang berlipat-lipat di bulan Ramadan, bahwa Rasulullah SAW telah mencontohkan  bagaimana cara menjalankan Ramadan dengan sebaik-baiknya, bahwa Allah SWT menyediakan satu malam di bulan Ramadan dengan kadar seribu bulan.

Setelah kita yakin, maka kita tinggal melaksanakan ihtisab, yakni penuh perhitungan dalam beramal. Kita berhitung jangan-jangan ini adalah Ramadan kita yang terakhir. Kita berhitung agar puasa kita tidak batal dan tidak rusak.  Kita berhitung agar kita mendapat bonus pahala dari setiap detik Ramadan yg kita lewati. Kita berhitung agar Lailatul Qadr tidak lepas dari tangan kita. Kita berhitung agar mendapat ampunan-Nya.

Sayangnya, hampir semua buku/form aktivitas Ramadan yang ada hanya mengeksplorasi aspek kualitatif dalam bentuk checklist dan isian sehingga sulit untuk dievaluasi. Padahal, aspek kuantitatif berupa score (terkait realisasi dan target) sangat diperlukan dalam mengevaluasi amal ibadah kita selama bulan Ramadan. Score tersebut juga bisa menjadi bahan motivasi kita dalam beribadah. Oleh karena itu, kami menyusun worksheet “My Ramadan Score” yang bisa menghitung score aktivitas Ramadan.

My Ramadan Score

Worksheet ini terdiri dari dua bagian utama, yakni sheet Key Performance Indikator (“KPI”) dan sheet “Input”. Sheet KPI merumuskan indikator kinerja utama ibadah kita selama bulan Ramadan, yang diturunkan dalam rincian aktivitas ibadah, bobot, periode pengukuran, ukuran dan target. Pada bagian ini, ibadah wajib dan sunah sengaja dipisahkan sebagai pengingat bahwa jangan sampai kita mengejar sunah Ramadan namun meninggalkan ibadah wajibnya. Adapun bagian kedua berupa sheet Input sebagai tempat untuk mengisikan realisasi aktivitas ibadah kita.

Worksheet ini memang dibuat sederhana. Tidak semua  amalan ibadah dimasukkan di dalamnya. Misal, terkait zakat, hanya zakat fitrah yang dimasukkan dalam KPI ibadah wajib, sebab nishab zakat maal tidak selalu tepat di bulan Ramadan. Meski demikian, pengguna worksheet bisa memodifikasi KPI aktivitas ibadah sesuai dengan kondisi dan target yang diinginkan, seperti menambahkan KPI zakat maal. Selain itu, penentuan bobot aktivitas ibadah juga hanya untuk memudahkan penentuan score. Pada worksheet ini, bobot aktivitas ibadah wajib dan sunnah dibuat masing-masing sebesar 60% dan 40%, dengan pertimbangan bahwa hanya dengan melaksanakan ibadah wajib saja mungkin nilainya cukup tapi sangat disayangkan.

Worksheet ini diharapkan dapat membantu kita untuk sukses mengoptimalkan bulan Ramadan. Semoga mampu mendorong kita menjadi pribadi yang semakin baik dalam mengerjakan yang wajib, semakin sempurna shalatnya, semakin akrab dengan Al Quran, semakin berilmu, semakin dermawan dan semakin kontemplatif. Semoga kebiasaan dan efek amal ibadah tersebut bisa terus berlanjut paskaramadan.

Worksheet ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya namun tentu saja masih perlu disempurnakan. Terutama reviu atas rincian aktivitas ibadah dan pembobotannya. Worksheet ini juga bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi aplikasi smart phone sehingga lebih mudah digunakan.

Anda bisa mengunduhnya di linkMy Ramadan Score. Anda juga bisa memberikan kritik, saran dan tambahan gagasan bagi perbaikan worksheet My Ramadan Score ini. Semoga dicatat sebagai bagian dari berlomba-lomba dalam kebaikan. 

Leave a comment